Press "Enter" to skip to content

Ahmad Luthfi Minta SPPG di Jateng Pastikan Punya SLHS dan Posko Siaga 24 Jam

SEMARANG (Nayantaka.id) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus dipantau ketat oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Dalam kunjungannya ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jebres, Kota Surakarta, Rabu (8/10/2025), ia menegaskan pentingnya percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) di seluruh daerah.

“Kita lakukan check and rechek, hari ini di wilayah Jebres. SPPG ini yang sudah mendapatkan SLHS,” ujar Ahmad Luthfi.

Ia menjelaskan, Pemprov Jateng bersama pemerintah kabupaten/kota kini mempercepat proses sertifikasi dengan memanfaatkan kewenangan baru dinas kesehatan daerah untuk melakukan verifikasi kelaikan SPPG. Langkah ini meliputi inspeksi makanan di laboratorium, pelatihan tenaga SPPG, hingga pemeriksaan lingkungan.

“Ini sudah kita sosialisasikan, dan ini kita masifkan di seluruh kabupaten/kota di wilayah kita,” jelasnya.

Selain menekankan aspek kebersihan, Gubernur juga meminta adanya sinergi antara pengelola SPPG dengan masyarakat penerima manfaat.

Setiap SPPG diarahkan membentuk grup komunikasi yang berisi perwakilan wali murid, anak-anak, kepala sekolah, hingga ibu hamil dan menyusui agar terjalin dialog terbuka.

Untuk mendukung keamanan pangan, seluruh dinas kesehatan diminta menyiapkan Posko MBG yang siaga 24 jam.

“Posko ini sebagai media informasi, penetrasi, dan quick response (respon cepat) apabila terjadi apa-apa. Posko diadakan oleh dinas kesehatan, sudah seizin dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN). Ini menjadi model untuk wilayah kita, 1×24 jam posko harus ada orangnya (petugas),” tegasnya.

Kepala SPPG Jebres, Jhoni Prabowo menyampaikan unitnya telah beroperasi sejak awal tahun dan melayani lebih dari 3.300 penerima manfaat.

“SPPG Jebres sudah beroperasi sejak 13 Januari 2025, dan mengantongi SLHS sejak Maret 2025. Sampai saat ini tercatat melayani 3.308 sasaran,” katanya.

Jhoni juga menjelaskan setiap produksi makanan bergizi gratis melalui pemeriksaan laboratorium, termasuk uji organoleptik oleh ahli gizi.

“Kami juga selalu melakukan pengecekan organoleptik. Jadi dari tampilan, warna, dan bau. Bahkan, ahli gizi kami selalu merasakan masakan yang kami masak. Sample makanan tersebut juga bisa diuji,” ungkapnya. (*)

Mari berbagi...

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *