Press "Enter" to skip to content

BPBD Batang Bersama Basarnas Bangun Kesiapsiagaan Relawan Bantu Penanganan Bencana

BATANG (Nayantaka.id) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang bersama Basarnas terus membangun kesiapsiagaan para relawan dalam upaya membantu penanganan korban bencana.

Kepala BPBD Kabupaten Batang Wawan Nurdiansyah di Batang, Jumat, mengatakan bahwa sebagai bentuk komitmen penanganan bencana pihaknya akan terus meningkatkan keterampilan dan pelatihan penyelamatan kecelakaan air dan potensi bencana lain.

“Tujuan kami adalah meningkatkan keterampilan para relawan agar siap menghadapi potensi banjir dan kecelakaan air. Fokusnya bukan hanya menolong korban tetapi juga menjaga keselamatan penolong,” katanya.

Pelatihan tersebut diikuti 15 relawan berasal dari beberapa lembaga, seperti PMI, Bagana, Arnafat, Jagabaya, Polisi Airud, dan Pos Angkatan Laut.

Para relawan tersebut dibekali keterampilan khusus pertolongan di air dengan pendekatan praktik langsung di Pantai Safari Beach Jateng, Kabupaten Batang.

Wawan yang didampingi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Moh Fajeri itu, mengatakan pelatihan penyelamatan di air ini untuk merespons tingginya angka kecelakaan air di daerah ini dalam kurun 2023–2025.

Ia mencontohkan insiden di Sungai Kalikuto di wilayah perbatasan Kabupaten Batang-Kendal belum lama ini yang menewaskan lima anak karena terbawa arus sungai.

“Melihat tren tersebut, kami menilai kesiapan relawan di lapangan menjadi semakin penting termasuk pengetahuan teknis mengenai pertolongan darurat di air,” katanya.

Ia menjelaskan pelatihan tersebut meningkatkan keterampilan para relawan agar siap menghadapi dampak banjir dan kecelakaan air.

“Kami menyebut latihan ini sebagai bagian dari kolaborasi lintas sektor dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana, apalagi kini akan memasuki musim hujan,” katanya.

Pihaknya berkomitmen mengawal pelatihan semacam ini secara berkelanjutan karena manfaatnya yang langsung dirasakan masyarakat.

Anggota Basarnas Semarang Budi mengatakan sejumlah materi pelatihan, antara lain peregangan untuk mencegah cedera dan teknik-teknik penyelamatan.

Selain itu, pengenalan perahu karet, teknik mendayung, penggunaan motor tempel, dan teknik menolong korban tenggelam.

“Untuk materi spesial adalah penanganan korban dengan cedera spinal di air. Kami gunakan long spine board (LSB) agar tulang belakang korban stabil sebelum dievakuasi ke rumah sakit,” katanya. (*)

Mari berbagi...

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *