Press "Enter" to skip to content

Pelaku Penculikan Anak di Semarang Diamankan Warga Setelah Aksi Bejatnya Terungkap

SEMARANG (Nayantaka.id) – Seorang pria berinisial F (22), pekerja barbershop di kawasan Ngaliyan, nyaris menjadi bulan-bulanan warga setelah diduga menculik serta melakukan tindakan tidak senonoh terhadap sejumlah siswi sekolah dasar (SD).

Peristiwa ini terjadi pada Selasa (7/10/2025) sore, di sekitar Bendung Gerak Sungai Banjir Kanal Barat, Tawangmas, Semarang Utara.

Aksi pelaku terbongkar ketika salah satu keluarga korban melihat anak tersebut dibonceng pria tak dikenal di Jalan Kokrosono.

Warga yang mengetahui kejadian itu segera mengejar dan menangkap F sebelum diamankan polisi.

“Awalnya diamankan oleh warga kemarin menjelang maghrib. Info awalnya kita dapat laporan adanya penculikan anak SD, pelakunya tertangkap di situ (TKP penangkapan),” jelas Katim Elang Semarang Utara, Aiptu Agus Supriyanto saat dikonfirmasi wartawan.

Petugas Reskrim Polsek Semarang Utara yang menerima laporan langsung menuju lokasi untuk mengamankan pelaku.

“Terus kita ke datang ke lokasi, selanjutnya kita bawa ke Polsek Semarang Utara, untuk dilakukan interogasi,” lanjut Agus.

Menurut Agus, pengungkapan kasus ini bermula dari kejelian keluarga korban.

“Jadi korban ini enggak pulang-pulang dari sekolahan. Nah, saudaranya ini melihat korban diboncengkan pelaku, kemudian langsung dikejar dan akhirnya tertangkap. Ya sempat diamuk (pelaku dipukuli) warga,” ungkapnya.

Dalam pemeriksaan awal, F mengaku sudah tiga kali melakukan perbuatan serupa terhadap anak-anak SD yang pulang sendirian.

“Modusnya pelaku ini mengintai korban para anak SD yang pulang sendirian jalan kaki. Kemudian dicegat dibujuk rayu dibawa ke rumah kosong, melakukan perbuatan tidak senonoh,” katanya.

Pelaku juga diketahui menggunakan rumah kosong di wilayah Ngaliyan dan Semarang Barat sebagai tempat melancarkan aksinya. “Salah satu korban dirayu dan dikasih uang Rp 5 ribu. Satu pelaku lainnya, belum kejadian, dikasih es teh, tapi gak mau,” bebernya.

Selain itu, pemeriksaan ponsel pelaku memperkuat dugaan jumlah korban lebih banyak. Polisi menemukan puluhan video tak senonoh dengan pemeran perempuan berusia SD hingga SMP.

“Di video (Handphone) ada puluhan video, ada cewek-cewek sekitaran usia SD, SMP, tapi pakai masker. Ngakunya (dalih) pelaku mahasiswa,” ujarnya.

F kini telah diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Semarang untuk proses hukum lebih lanjut.

“Sudah kita limpahkan malam itu juga,” pungkasnya. (*)

Mari berbagi...

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *