SEMARANG (Nayantaka.id) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupaya memperkuat budaya integritas di lingkungan sekolah. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, dalam kegiatan Gebyar Aktualisasi Sekolah Berintegritas (SBI) tingkat SMA, SMK, dan SLB di Museum Ronggowarsito, Semarang, Selasa (23/9/2025).
Menurutnya, membangun sekolah berintegritas membutuhkan keterlibatan seluruh pihak, baik tenaga pendidik maupun para siswa.
“Sekolah berintegritas itu sebenarnya ada dua sisi. Dimulai dari penyelenggara sekolah, teman-teman guru dan kepala sekolah harus berintegritas di dalam mengelola sekolah,” kata Sumarno.
Ia menilai, internalisasi nilai-nilai integritas kepada siswa sangat penting sebagai bekal hidup. Dengan lebih dari 500 sekolah SMA/SMK dan SLB yang dikelola Pemprov Jateng, nilai integritas berpotensi memberi pengaruh besar terhadap pembangunan bangsa.
“Mudah-mudahan nilai-nilai integritas ini tertanam di hati anak-anak kita. Begitu nanti mereka terjun di masyarakat, baik di pemerintahan, dunia usaha, dan sebagainya, mereka akan mengedepankan integritas,” ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Sadimin, menambahkan, melalui kegiatan ini siswa dan tenaga pendidik ditanamkan sembilan nilai integritas, yakni jujur, disiplin, peduli, mandiri, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
“Kemudian untuk meningkatkan kepercayaan publik, menjadikan sekolah sebagai lembaga yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab di mata masyarakat,” tegasnya.
Sadimin juga mengingatkan bahwa manfaat integritas tidak hanya terasa di sekolah, tetapi juga membentuk budaya positif yang lebih luas.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, berpesan kepada para kepala sekolah agar tidak hanya mengelola administrasi pendidikan, tetapi juga menjadi figur teladan bagi para siswa. (*)
Be First to Comment