SEMARANG (Nayantaka.id) – Pondok Pesantren Santri Ndalan (Ponpes Sandal) Nusantara menggelar Haflah Khataman Akhirussanah yang diikuti 23 santri binaan dan 16 Bergadha Wira, di Gedung Balaikota Semarang, Minggu (5/3/2023).
Kegiatan ini dihadiri oleh Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang diwakilkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin.
Pada sambutannya, Sekda Iswar Aminuddin mengatakan perkembangan Sandal Nusantara saat ini sudah mulai terlihat. Ia berharap dengan adanya Sandal Nusantara, ponpes ini dapat mensyiarkan kebaikan yang lebih dimaksimalkan, sehingga dampak positifnya dapat dirasakan oleh masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya.
“Sandal ini akan membangun Pondok Pesantren (Ponpes). Untuk itu, saya mengajak masyarakat Semarang dan sekitarnya untuk berdonasi untuk pembangunan Ponpes Sandal. Jika mempunyai rizki, ada baiknya kita sisihkan untuk donasi pembangunan pondok tersebut. Niat baik ini harus kita perhatikan, agar pembangunan Pondok Sandal Nusantara dapat segera terwujud,” ujarnya.
Iswar Aminuddin yang juga menjabat Pembina Pondok Santri Ndalan Nusantara menjelaskan para santri yang menjadi penghuni ponpes ini kebanyakan berasal dari orang-orang jalan, seperti pengamen, pemabuk, preman dan mantan nara pidana.
Dengan pembinaan yang berlandasakan syariat Islam, lanjut Iswar, pengelola Ponpes Sandal, yakni Muchmad Nurul Huda atau yang akrab disapa Gus Huda, mampu membina dan membimbing mereka ke jalan benar.
Mereka yang dulu sepanjang hidup berada di jalanan, sambungnya, kini mulai menemukan kesadaran untuk menuju jalan kebenaran, sehingga hari-harinya kini diisi dengan mendalami Al Qur’an dan Hadist Nabi.
“Mudah-mudahan hal seperti ini bisa terus berkembang agar Kota Semarang bisa kita kawal menjadi kota yang lebih damai, sejahtera dan masyarakat bisa saling memahami dan menghargai,” imbuhnya.
Iswar mengatakan Pemerintah Kota Semarang mendukung penuh atas inisiatif pengasuh Pondok Pesantren Santri Ndalan Nusantara untuk membangun ponpes di tengah kota, tepatnya di wilayah Peleburan, Kecamatan Semarang Selatan.
“Ponpes Sandal Nusantara saat ini masih berpindah-pindah tempat. Kami berharap masyarakat Kota Semarang ikut peduli dan dapat berdonasi agar rencana pembangun ponpes segera terwujud, sehingga ponpes nanti bisa mewadahi orang-orang yang ingin belajar dan mendalami ilmu agama,” tukas Iswar.
Sementara Pengasuh Ponpes Sandal Nusantara, Gus Huda memaparkan kajian yang dilakukan oleh Ponpes Sendal Nusantara biasanya diadakan di taman-taman kota.
“Ponpes Sandal Nusantara ini belum memiliki bangunan, kita masih mengupayakan anak-anak jalanan ini tidak lagi hidup di jalanan. Ke depan tanah yang ada di Peleburan, insyaallah akan kita beli dan bangun menjadi Ponpes Santri Ndalan Nusantara,” pungkas Gus Huda. (*)
Be First to Comment