SEMARANG (Nayantaka.id) – Pengasuh Pondok Pesantren Santri Ndalan (Sandal) Nusantara, Muchamad Nurul Huda melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, di Kantor Wagub Jateng, Selasa (3/1).
Gus Huda sapaan akrab Muchamad Nurul Huda menjelaskan audensi ini bertujuan untuk mengenalkan dan memaparkan rencana pembangunan Ponpes Sandal yang akan dibangun di tengah Kota Semarang, tepatnya di Jalan Taman Pleburan.
“Selain mengenalkan adanya Pesantren Sandal, kita juga menjelaskan bahwa kami akan membangun Ponpes agar teman-teman yang ikut Sandal dapat berkegiatan lebih baik,” ujar Gus Huda didampingi para pengurus Sandal lainnya.
Ia menyebut Sandal selama ini dalam melakukan kegiatan syar Islam, baik di jalanan maupun di masjid-masjid di Kota Semarang.
“Tentunya, apabila Ponpes itu sudah berdiri, teman-teman juga dapat beraktivitas di satu tempat yang lebih baik, sehingga dapat melakukan syar yang lebih maksimal,” tutur Gus Huda.
Diapresiasi Taj Yasin
Sementara Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengapresiasi upaya Sandal Nusantara dalam membangun pondok pesantren tersebut.
Menurutnya, setiap manusia memiliki hak untuk menimba ilmu agama. Dengan adanya Sandal Nusantara, pastinya dapat memberikan wadah bagi orang jalanan dan anak muda yang ingin belajar agama, namun sungkan datang kepada guru atau kyai, jika tak ada yang merangkulnya.
“Karena melihat bahwa masyarakat yang ada di jalanan, atau masyarakat awam yang ingin benar-benar mengetahui soal ilmu agama bisa ditampung Ponpes Sandal,” paparnya.

Taj Yasin berpesan para santri yang diajar, juga dibekali dengan pemahaman cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dia memastikan Pemprov Jateng akan mendukung upaya pembangunan yang telah diprogramkan Sandal untuk membangun pondok pesantren yang lebih representatif, sehingga mampu menampung lebih banyak jamaah untuk menimba ilmu agama.
“Dengan metode ala thoriqoh ahlussunnah wal jama’ah, sehingga nilai-nilai keagamaan itu digabungkan dengan nilai-nilai kebangsaan. Ini saya rasa, kita harus mengapresiasi. Kita harus dorong, karena ini jadi penguat, benteng untuk pertahanan NKRI,” tandasnya.
Terkait rencana pembangunan pondok pesantren, Wagub meminta pengurus Sandal agar segera melengkapi persyaratan yang diperlukan, sehingga Pemprov Jateng bisa memberikan dukungan material maupun immaterial kepada Sandal Nusantara.
Tak hanya itu, Wagub juga meminta agar pesantren tersebut didaftarkan ke Kementerian Agama supaya mendapat legalitas dari negara.
“Karena ingin membangun pondok pesantren, maka kita arahkan. Bukan hanya yayasannya saja yang berbadan hukum, namun pondok pesantrennya harus kita dorong agar berbadan hukum juga,” imbuhnya.
Diketahui, Pesantren Santri Ndalan Nusantara (Sandal) sudah mengajak anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang ‘punya masalah’ untuk bisa menimba ilmu.
Santri di pesantren ini terdiri dari preman, mantan napi, peminum, pemabuk, hingga pengguna narkoba. Santri Ndalan terdiri dari berbagai latar belakang mulai dari anak jalanan, preman, debt collector, dan alumni jeruji besi dengan beragam kasus. (*)
Be First to Comment