SEMARANG (Nayantaka.id) – Kelompok pendukung klub sepak bola PSIS Semarang, Pasukan Suporter Semarang Biru (Panser Biru) mengadakan Nonton Bareng (Nobar) antara PSIS melawan Persipura, di Kopi Pas Citarum, Semarang, Sabtu (11/12) malam.
Dalam kegiatan tersebut, selain nobar juga dilakukan penggalangan dana untuk korban bencana alam yang terjadi karena erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jatim.
Ketua Umum Panser Biru Galih “Ndog” Eko P memaparkan kegiatan Panser Biru ini untuk yang pertama melaksanakan Nobar dan untuk melakukan penggalangan dana untuk korban bencana di Gunung Semeru.
“Di divisi Panser Biru sendiri terdapat Divisi Sosial, dimana divisi tersebut untuk menggerakan kegiatan sosial seperti saat ini. Diketahui saudara-saudara kita mengalami kesulitan karena terkena bencana erupsi Gunung Semeru, melalui nobar ini kita jual tiket yang sebagian besar dialokasikan untuk saudara-saudara kita disana,” papar Ndog sapaan akrab Ketum Panser Biru.
Selain itu, Ndog juga mengatakan dalam kegiatan tersebut pihaknya juga menggelorakan hastag #PanserBiru menolak adanya mafia bola. Panser Biru sendiri sangat menginginkan adanya permainan yang bersih dari para mafia bola dalam kompetisi di Indonesia.
“Kita tidak menginginkan adanya wasit dalam pertandingan yang berpihak dan tidak netral, itu yang pertama, kedua kami juga tidak ingin adanya mafia bola dalam dunia pertandingan sepak bola ini,” tandas Ndog.
Sementara dari Divisi Sosial Panser Biru Semarang Andre menambahkan kegiatan pengalangan dana akan terus kami lakukan apabila ada bencana atau musibah lainya. Tidak banya dilingkup Kota Semarang tentunya, kegiatan sosial seperti ini akan selalu diadakan mencakup seluruh Negeri ini.
“Penggalangan dana dilakukan untuk saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah. Tanpa kecuali mereka berada dimana, yang jelas Panser Biru selain rombongan pendukung PSIS kami juga selalu peduli dengan masyarakat di Indonesia yang sedang mengalami musibah,” tambah Andre.
Senada, AKBP Sugeng Wahyudi SH MHum, salah satu panitia kegiatan dan mantan Panpel PSIS serta Dewan Pembina Panser empati pada Panser Biru, turut mendukung kegiatan positif tersebut.
“Kita tidak menginginkan adanya wasit dalam pertandingan yang berpihak dan tidak netral, itu yang pertama, kedua kami juga tidak ingin adanya mafia bola dalam dunia pertandingan sepak bola ini,” ungkap Didik, panggilan akrab Sugeng Wahyudi.
Dia juga menambahkan, jika pertandingan sepak bola dapat terhindar dari mafia bola dan wasit pertandingan yang curang, maka dunia persepakbolaan akan menjadi sehat.
Panser Biru juga melakukan aksi peduli dengan sesama, yakni melakukan penggalangan dana untuk korban bencana erupsi Gunung Semeru.
“Aksi sosial juga menjadi perhatian dalam acara ini. Selain itu, kami tetap menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan maupun Kehidupan sehari-hari guna mendukung pemerintah dalam pencegahan Covid 19 di Kota Semarang,” pungkas Sugeng Wahyudi. (*)
Be First to Comment