Press "Enter" to skip to content
Sekretaris Dishub Kota Semarang, Danang Kurniawan

Study Tour Tak Dilarang, Tapi Wali Kota Semarang Ingatkan Syarat Khusus yang Harus Dipenuhi

SEMARANG (Nayantaka.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Perhubungan (Dishub), akan mengecek kendaraan yang digunakan untuk kegiatan study tour. Dishub dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang telah melakukan koordinasi untuk pengecekan kendaraan setiap ada kegiatan luar sekolah.
Pengecekan ini untuk memastikan kendaraan aman digunakan.

Sekretaris Dishub Kota Semarang, Danang Kurniawan, mengatakan, sekolah harus memberitahu jauh hari jika akan mengadakan study tour. Pihaknya pun bersedia mengarahkan biro perjalanan yang memiliki standar pelayanan yang baik.

“Manakala ada sekolah yang melakukan study tour, kami harap kami diundang. Kami akan melakukan pengecekan kelaikan kendaraan,” terang Danang, Selasa (22/4/2025).

Dishub, kata Danang, akan mengecek administrasi kendaraan. Setiap kendaraan yang digunakan untuk kegiatan study tour harus mengantongi bukti lulus uji. Selanjutnya, petugas akan mengecek fisik kendaraan. Pihaknya memastikan seluruh komponen kendaraan berfungsi optimal, antara lain rem, lampu, wiper, ban dalam kondisi baik, dan komponen lainnya.

“Kalau meragukan, kendaraan kami bawa ke sini (kantor Dishub -red). Kami cek di kantor pengujian. Pemberitahuan harus jauh-jauh hari. Misal, berangkat minggu depan, seminggu sebelum berangkat harus dicek,” tandasnya.

Sebagai informasi, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, tidak melarang kegiatan study tour. Hanya saja, pihak sekolah diberikan persyaratan khusus agar kegiatan study tour tersebut tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto, mengatakan, pihaknya mendapat banyak masukan dari pengamat soal pelaksanaan study tour. Kegiatan di luar sekolah setidaknya harus terdapat pembelajaran yang bisa dipetik para siswa.

Menurut dia, study tour tidak perlu jauh. Poin penting adalah siswa bisa belajar di luar sekolah.

“Outing class sebenarnya tidak perlu jauh-jauh ke luar kota. Cukup dilaksanakan di dalam kota. Apa sih yang mau dipelajari, misal mau belajar tentang lingkungan, maka bisa belajar di Pantai Tambaklorok dan misal belajar sejarah bisa ke Lawang Sewu,” sebutnya. (Adv)

Mari berbagi...

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *