Press "Enter" to skip to content

Pertemuan Tertutup Luhut dan Ganjar, Ini Bahasannya

SEMARANG (Nayantaka.id) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pada pertemuan tersebut, kedua pejabat itu membahas tiga hal, yakni soal tiket Candi Borobudur, distribusi minyak goreng dan penanganan rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Pertemuan Ganjar dengan Luhut selama kurang lebih satu jam berlangsung tertutup, di Rumah Dinas Gubernur Jateng di Semarang, Selasa (7/6).

Soal penarikan tarif Rp 750 untuk wisatawan lokal dan USD 100 untuk wisatawan mancanegara, Ganjar mengusulkan agar ditunda dahulu, mengingat masalah ini ramai dibicarakan, dan banyak elemen masyarakat Jateng yang menolak rencana pemerintah pusat tersebut. Atas usulan tersebut, Ganjar menjelaskan Luhut menerima masukannya.

Ganjar menjelaskan saat ini, Pemerintah Provinsi Jateng dan pengelola Borobudur terus melakukan penataan terhadap candi Budha tersebut. Skema-skema terbaik untuk mengatur wisatawan yang naik ke Borobudur masih dikaji, termasuk pembatasan kuota dengan penerapan tarif.

Pada agenda Selasa (kemarin—red), kata Ganjar, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan mengecek distribusi minyak goreng.

“Karena posisi saya masih di Gowa (Sulsel) jadi saya izin sama beliau. Alhamdulillah, bisa bertemu, tadi beliau menyampaikan relatif distribusi minyak goreng di Jawa Tengah bagus, suplainya bagus, di tingkat konsumen juga bagus,” kata Ganjar usai pertemuan.

Dalam pertemuan itu, Ganjar mengatakan Menko Luhut menyampaikan hasil pengecekan di lapangan terkait kondisi minyak goreng. Dari hasil pantauan Luhut, kondisi harga minyak goreng di beberapa daerah di Jawa Tengah dan harga minyak goreng di tiga kabupaten/kota cukup bagus, karena sudah berada di bawah Rp 15.000 per liter. Kendadi demikian, di daerah lain masih ada harga minyak goreng di atas Rp 18.000 per liter.

Terkait dengan sistem distribusi tersebut, Ganjar mendapatkan penjelasan dari Menko Marves bahwa proses merapikan sistem akan dilakukan.

Untuk itu, Ganjar kembali mengingatkan agar persoalan di perantara itu menjadi perhatian. Peran kepolisian dan kejaksaan diperlukan untuk ikut mengawasi persoalan distribusi minyak goreng.

Ganjar juga mengaku mendapat pesan dari Menko Marves terkait banjir rob di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang berdampak terhadap beberapa industri.

Mengenai hal itu, Ganjar memaparkan beberapa langkah penanganan rob yang dilakukan, mulai pengerjaan tanggul dan pengerjaan kebocoran di sekitar kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, serta pengerjaan Jalan Tol Semarang-Demak yang juga bagian dari penanggulangan rob di area sekitarnya.

“Saya senang karena diskusinya cukup panjang soal rob dan beliau juga mau komunikasikan dengan Kementerian PUPR, tapi saya sendiri sih sudah lapor khusus sama Presiden kemarin, sama Pak Basuki (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono) juga sudah, sekarang desain itu kita siapkan,” ujar mantan Anggota DPR RI itu. (*)

Mari berbagi...

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *