SEMARANG (Nayantaka.id) – Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono mengapreasi pembangunan industri baterai listrik terintegrasi di Kawasan Industri Batang (LIB). Proyek pembangunan yang bernilai investasi sebesar Rp 142 triliun itu ditinjau langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam lawatannya ke Jawa Tengah, Rabu (8/6).
Dengan dukungan industri baterai listrik, ditambahkan produk nikel yang melimpah di Indonesia, Jokowi optimistis Indonesia bisa menjadi produsen utama baterai mobil listrik di Indonesia.
Ferry mengatakan apa yang menjadi obsesi orang pertama di Indonesia ini perlu didukung masyarakat Jawa Tengah. Apalagi, wilayah Jateng, LIB, telah dipercaya menjadi lokasi yang menjadi industri pengolah nikel, selain tithium, untuk membuat baterai mobil listrik.
“Jateng siap mendukung Indonesia maju dalam bidang industri baterai listrik. Kesiapan provinsi ini ditunjukkan dengan dibangunnya proyek Grand Package Konsorsium LG di Kawasan Industri Terpadu, Batang,” kata Ferry, di Semarang, Kamis (9/6).
Menurut Ferry, pembangunan mega proyek di Batang ini sudah lama dinanti-nantikan masyarakat Jateng. Apalagi, dikabarkan industri itu akan menyerap sebanyak 20.000 tenaga kerja.
Penyerapkan tenaga kerja yang mencapai puluhan ribu itu, lanjut dia, tentu membawa angin segar bagi kalangan muda Jateng yang masih menganggur atau menjadi pengangguran akibat terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) lantaran perusahaannya mengalami goncangan saat pandemi Covid-19.
Dia menilai keberadaan industri yang telah menyedot investasi ratusan triliun rupiah itu bisa menjadi wadah/tempat berkumpulnya para pekerja Jateng yang memiliki ketrampilan dan kreasi di bidang kelistrikan.
“Saya apresiasi pembangunan industri baterai listrik di Kawasan Industri Batang. Pembangunan proyek ini jelas menggembirakan masyarakat dan pemerintah daerah, khususnya dalam mengurangi jumlah angka pengangguran dan peningkatan ekonomi di Jateng,” kata Ferry.
Mengacu data Badan Pusat Statistik Jateng pada bulan Februari 2022, menurut Ferry, terdapat 1,19 juta penduduk Jateng yang menganggur. Jumlah itu mengalami kenaikan 6,26 persen, dibanding periode Februari 2021 yang mencapai 1,12 juta orang.
Politikus asal Partai Golongan Karya Jateng ini berharap jika proyek pembangunan industri listrik dan baterai mobil itu tereasilasi, masyarakat Jateng, khusus para pekerja yang masih menjadi pengangguran, agar dimasukkan dalam skala prioritas untuk mengisi kuota lowongan pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan tersebut.
Ferry juga meminta Pemerintah Provinsi Jateng dan Pemerintah Kabupaten Batang agar ikut memperjuangkan nasib warganya yang belum mendapat pekerjaan agar bisa karyawan/pekerja pada perusahaan yang berdiri di Kawasan Industri Batang tersebut.
Legislator asal daerah pemilihan Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Kebumen ini menyadari untuk dapat memperkerjakan warga Jateng menjadi pekerja industri baterai listrik, tentu membutuhkan ketrampilan dan keahlian khusus di bidang kelistrikan.
Untuk itu, sambungnya, sebelum industri baterai listrik beroperasi, pemerintah daerah perlu mempersiapkan diri dengan memberikan kepelatihan terhadap sumber daya manusia (SDM) yang dipersiapkan untuk mengisi lowongan pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan yang bergerak di bidang baterai listrik tersebut.
“Pemerintah daerah perlu siapkan SDM terampil di bidang kelistrikan. Jadi, kalau industri baterai listrik di KIB sudah beroperasi, kita (Pemerintah Jateng) betul-betul sudah siap untuk memasok pekerja yang dibutuhkan. Mari kita siapkan SDM terampil Jateng untuk menyongsong menuju Indonesia Maju, demi mewujudkan Indonesia sebagai produsen utama baterai listrik mobil sebagaimana harapan Presiden Jokowi,” paparnya.
Ferry menyakini berdiri industri baterai listrik di Batang akan meningkatkan roda perekonomian masyarakat setempat, Pemkab Batang dan Pemprov Jateng. Pasalnya, para pekerja yang mendapat upah/gaji dari perusahaan itu tentu akan membelanjakan uang untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makan, menyewa rumah atau pun membayar usaha jasa yang digunakannya.
“20 ribu pekerja kan butuh makan, tempat tinggal dan sarana lainnya. Kalau mereka membelanjakan uang, usaha kuliner, kerajinan dan jasa di daerah itu jelas akan ikut terbantu dan terangkat ekonominya. Pada akhirnya, perputaran uang di daerah itu menjadi tinggi, sehingga perekonomian masyarakat jadi meningkat,” ujarnya.
Ferry berharap pemerintah daerah agar senantiasa menjaga iklim investasi yang aman dan nyaman di wilayahnya, sehingga investor di bidang usaha lain menjadi tertarik untuk menanamkan modal di Jawa Tengah.
“Saya yakin, kalau industri listrik dan baterai sukses, Jateng akan menjadi incaran para investor untuk menanamkan investasi di wilayah ini. Kita doakan agar pembangunan proyek ini berjalan, lancar sampai beroperasi industri ini. DPRD Jateng akan selalu mendukung setiap program, baik dari pemerintah maupun swasta, yang bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (adv-anf)
Be First to Comment