Press "Enter" to skip to content

Enam dari 13 Sapi Terjangkit PMK di Batang Uji Klinik di Yogyakarta

BATANG (Nayantaka.id) – Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (Dislutkannak) Kabupaten Batang memeriksa 13 ekor sapi yang terindikasi penyakit mulut dan kuku (PMK). Dari ternak yang terjangkit PMK, enam sapi telah dilakukan uji klinis oleh Balai Besar Veteriner Wates, Yogyakarta.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dislutkannak Kabupaten Batang Syam Manohara mengatakan enam di antara 13 sapi yang dilakukan uji klinis tersebut akan diketahui hasil laboratorium empat hari ke depan.

“Saat ini, ada tujuh ekor sapi yang terindikasi PMK dengan melihat ciri-cirinya. Kami sudah memeriksa dan nanti dari Balai Besar Veteriner akan melakukan uji laboratorium untuk memastikan sapi itu apakah benar terindikasi PMK,” katanya, di Batang, Rabu (18/5).

Sebanyak 13 sapi yang terindikasi PMK tersebut, yaitu tiga ekor di Desa Rowobelang Kecamatan Batang, tiga di Desa Rejosari Barat Kecamatan Tersono, dan tujuh di Desa Menguneng, Kecamatan Warungasem.

Dia mengatakan beberapa sapi yang terindikasi PMK itu sudah menunjukkan hipersalivasi atau air liur sapi yang terus mengalir secara menyambung, muncul lesi atau sejenis sariawan di mulut sapi meski air liur itu belum sampai ke permukaan kaki.

“Yang muncul lesinya ada empat sapi dan tujuh sapi hipersalivasi ketujuh sapi. Kami akan menggelar rapat koordinasi dengan organisasi perangkat daerah terkait untuk memastikan langkah penanganan selanjutnya,” katanya.

Syam Manohara mengingatkan peternak harus menjaga kebersihan kandang secara rutin dengan menyemprotkan cairan disinfektan dan pemberian vitamin setiap hari.

“Populasi sapi di daerah mencapai 23 ribu sapi dan yang terindikasi penyakit mulut dan kaki, baru 13 sapi,” katanya. (*)

Mari berbagi...

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *