SEMARANG (Nayantaka.id) – Gubernur Ganjar Pranowo meminta masyarakat Jawa Tengah tidak panik setelah ditemukannya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Jateng.
Sebelumnya dilaporkan ada 4 daerah yang terdeteksi PMK, yaitu di Boyolali, Rembang, Banjarnegara, dan Wonosobo.
“Sudah ada empat kabupaten yang kita deteksi. Kawan-kawan di dinas peternakan termasuk dokter hewan sudah memastikan bahwa ini bisa diobati, jadi tidak usah panik,” kata Ganjar di sela kegiatan dinas di Desa Sumanding, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Kamis (12/5).
Gubernur mengatakan laporan sementara dari surveilans di lapangan menyebutkan hewan ternak yang terdeteksi PMK tidak banyak di Jawa Tengah. Jika ada yang terindikasi terjangkit PMK, phaknya sudah menyiapkan tempat karantina untuk mengisolasi hewan tersebut.
“Kawan-kawan sekarang saya minta lagi ke lapangan. Semua siapkan antisipasi kecuali nanti jadi pandemi besar tindakan kita akan lebih lagi,” tegasnya.
Langkah antisipasi, lanjutnya, termasuk menyiapkan tim khusus untuk menangani penyakit tersebut. Kepala Dinas Peternakan misalnya, sudah menyiapkan draft yang secepatnya bergerak.
“Mungkin hari ini atau besok, atau awal pekan depan tim sudah siap untuk menyerbu. Kita belajar dari pandeminya manusia,” jelasnya.
Langkah lainnya, kata Ganjar, adalah dengan memperketat masuknya hewan dari daerah lain. Dalam hal ini kontrol di areal perbatasan diperketat.
“Ketat. Semua ketat. Kita juga sudah bicara dengan Kapolda, Krimsusnya sudah siap untuk menjaga itu. Maka betul di daerah perbatasan harus kita lakukan kontrol ketat,” tegasnya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo menegaskan jajarannya untuk siaga di wilayah perbatasan, menyusul merebaknya wabah Penyakit
Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak yang sudah ditemukan di beberapa daerah di Jawa Timur. Sebagai pemangku wilayah yang berbatasan langsung dengan Jawa Timur, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan kepada jajarannya untuk siaga di wilayah perbatasan. (*)
Be First to Comment