Press "Enter" to skip to content

Ratusan Nelayan Batang Tak Gairah Melaut, Solar Langka dan Mahal

BATANG (Nayantaka.id) – Gairah nelayan Kabupaten Kendal untuk melaut guna mencari ikan saat ini menurun drastis. Kalau toh ada nelayan yang melaut, jumlah mereka sangat sedikit dibandingkan total nelayan yang ada di kabupaten tersebut.

Penurunan semangat kerja yang menjadi mata pencarian mereka ini lantaran nelayan kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) solar.

Kelangkaan ini membuat mereka harus saling berebut demi mendapatkan solar yang jumlahnya tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada. Jika ada, dipastikan harganya lebih tinggi dibanding harga solar di pasaran.

Selain kelangkaan solar, menurut Hasan, salah satu pengurus kapal ikan teri, pendapatan atau hasil tangkapan ikan yang diperoleh para nelayan tidak sebandingan dengan biaya operasional yang mereka keluarkan.

Anjoknya harga tangkapan ikan tersebut membuat nasib warga pesisir Pantai Utara semakin terpuruk.

Hasan menjelaskan ikan hasil tangkapan nelayan saat ini dihargai murah di tempat pelelangan ikan. Per basket atau per keranjang dengan isi 25 kilogram ikan yang dihargai sebesar Rp 400.000 kini anjlok menjadi Rp 150.000.

“Padahal biaya perbekalan bisa mencapai puluhan juta sekali berangkat. Dengan hasil minim, maka kami jelas akan merugi,” kata Hasan.
Akibat sepinya kegiatan melaut, ratusan kapan nelaut banyak tersandar di sepanjang alur pelabuhan dan muara pelabuhan ikan Batang.

Untuk mengisi kekosongan waktu, banyak di antara nelayan yang melakukan kegiatan lain, seperti memperbaiki jaring atau memperbaiki kapal. (*)

Mari berbagi...

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *