SEMARANG (Nayantaka.id) – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan naiknya biaya logistis menjadi salah satu penghambat ekspor ekspor produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Kami akan kaji usulan untuk memberikan subsidi untuk biaya logistik dan angkutan kepada UMKM,” kata Yaj Yasin di Semarang, Senin (21/3).
Kajian usulan untuk memberikan subsidi ini,kata Wagub, merupakan strategi dan kebijakan Pemprov Jateng guna mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut hambatan kegiatan ekspor.
Dia memaparkan beberapa pelabuhan di Jateng saat ini mengalami ketidakcocokan ukuran dan tipe kontainer yang masuk untuk impor, serta yang digunakan untuk ekspor.
Belum lagi lamanya waktu tunggu di pelabuhan utama negara-negara maju menyebabkan terjadinya kongesti yang berakibat kapal tidak dapat beroperasi secara optimal dan frekuensi berlayar juga berkurang drastik, sehingga menghambat proses ekspor.
“Infrastruktur utama, seperti pelabuhan muat yang kurang memenuhi syarat untuk berlabuhnya kapal-kapal besar, juga menjadi kendala. Kondisi itu membuat pengiriman belum maksimal, dan mempengaruhi kinerja ekspor Jateng,” ujarnya.
Menurut Taj Yasin, biaya logistik ini dipengaruhi alokasi peti kemas kosong oleh “main line operator” yang mayoritas masuk ke pelabuhan di Jakarta dan Surabaya, serta naiknya harga bahan bakar minyak.
“Kami meminta kepada pemerintah pusat untuk mendiskusikan perihal permasalahan kenaikan tarif angkutan laut untuk ekspor pada level nasional bersama pihak-pihak terkait agar dapat diperoleh kesepakatan mengenai penetapan batas tarif atas dan bawah,” tandasnya. (*)
Be First to Comment