Press "Enter" to skip to content

Tahun Ini, Indonesia Bangun Fasilitas Penyimpanan Listrik Berbasis Baterai

JAKARTA (Nayantaka.id) – Pemerintah Indonesia tahun ini akan membangun fasilitas penyimpanan listrik berbasis baterai atau BESS. Penyimpanan ini berkapasitas lima megawatt ini digarap perusahaan pelat merah PLN dan IBC.

Program ini merupakan tindak lanjut dari rencana kerja IBC untuk memulai ekosistem baterai di Indonesia sebagai upaya mempercepat transisi energi hijau dan mencapai target netralitas karbon pada 2060.

Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi menyampaikan pihaknya menyadari jika pengembangan energi baru terbarukan sangat membutuhkan sistem penyimpanan yang baik.

“Pengembangan pembangkit energi baru terbarukan saat ini banyak didominasi oleh pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang bersifat intermiten, sehingga membutuhkan baterai agar dapat memberikan suplai listrik yang konsisten,” ujarnya, di Jakarta, Kamis (17/3).

Evy menjelaskan PLN memiliki rencana program konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) ke energi baru terbarukan yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat. Pada tahun ini, perseroan merencanakan ada 250 megawatt PLTD yang akan dikonversi ke PLTS.

Dalam membangun BESS, PLN melibatkan anak usahanya yang bergerak di bidang pembangkitan, yaitu PT Indonesia Power (IP) dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), serta unit bisnis Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis) karena nantinya teknologi sistem penyimpanan energi akan diterapkan di seluruh pembangkit milik grup PLN.

“Implementasi kerja sama yang akan dilakukan antara PLN, IP, PJB, dan IBC pada 2022 adalah dengan membentuk kerja sama operasi untuk pilot project BESS sebesar lima megawatt,” kata Evy.

Setelah melakukan proyek percontohan, kerja sama operasi itu diharapkan dapat langsung diimplementasikan pada program pengurangan pembangkit tenaga diesel milik PLN.

Sementara itu, Direktur Keuangan IBC Bernardi Djumiril menyambut positif kerja sama antara IBC dan grup PLN yang akan mengakselerasi pengembangan BESS di Indonesia. Hal ini sesuai dengan tujuan perusahaan untuk dapat menghasilkan baterai yang berkualitas tinggi dengan harga yang lebih murah.

“Pengembangan dan risetnya harus dibangun sedemikian rupa, sehingga pengembangan BESS dapat terakselerasi dengan baik dan tepat guna,” jelas Bernardi. (*)

Mari berbagi...

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *