MAGELANG (Nayantaka.id) – Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran, Rabu (9/3) malam sekitar pukul 23.18 WIB. Sebanyak 7 kali lava pijar meluncur dengan kecepatan maksimum 1.800 meter menuju arah barat daya.
Akibat guguran awan panas ini membuat sejumlah sejumlah desa di wilayah Kecamatan Sawangan dan Dukun, Kabupaten Magelang yang diguyur hujan abu tipis hingga sedang.
Di wilayah Kecamatan Sawangan, desa-desa yang diguyur hujan abu antara lain Gantang, Jati, Ketep dan Soronalan. Sedangkan desa di Kecamatan Dukun yang diguyur hujan abu, yakni Sengi, Krinjing dan Paten.
“Saya baru tahu kalau terjadi hujan abu sekitar jam 00.15 WIB. Saat itu, hujan abu cukup deras,” kata Diono, warga Krinjing.
Diono mengatakan, hujan abu yang terjadi saat ini cukup tebal. “Abunya cukup tebal. Daun pohon di halaman, sebagian berubah warna jadi abu-abu karena tertutup abu,” ujarnya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan api guguran panas memicu terjadinya hujan abu di beberapa wilayah seperti di Pos Pengamatan Gunungapi Babadan, Desa Tlogolele, Desa Ketep, Desa Jati, Desa Soronalan dan Desa Gantang di Kecamatan Sawangan, Desa Paten.
Dua desa di Kecamatan Dukun, yakni Desa Sengi dan Desa Krinjing juga tak luput dari sasaran hujan abu dari gunung yang terletak di perbatasan Jateng dan DIY tersebut. Kondisi serupa juga terjadi di Desa Balai Rante di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Menurut Diono, warga sudah terbiasa dengan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Meski demikian mereka tetap waspada dan terus memantau perkembangan aktivitas gunung teraktif di dunia itu. Apabila sewaktu-waktu terjadi erupsi yang lebih besar, warga sudah tahu langkah apa yang harus mereka lakukan untuk menyelamatkan diri.
“Warga sudah terbiasa. Apalagi selama kurang lebih satu tahun belakangan ini sering terjadi awan panas guguran dan aktivitas vulkanik lainnya,” ujarnya.
Bantuan Logistik
Sementara itu, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran pers, Kamis (10/3) pagi mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten dan BPBD Kabupaten Sleman telah melakukan pendampingan serta memberikan bantuan logistik kepada para pengungsi tersebut.
Selain itu, kata dia, BPBD Kabupaten Klaten, BPBD Kabupaten Magelang dan BPBD Kabupaten Sleman telah berkoordinasi dengan BPPTKG dan lintas instansi terkait guna melakukan kaji cepat, monitoring lanjutan serta mengevakuasi warga yang tinggal di sekitar lereng Merapi.
“BPBD telah meminta seluruh warga yang berada di dekat lereng Merapi agar segera menjauh dari zona bahaya. Warga juga diminta agar dapat segera berkumpul di tempat (titik kumpul) yang sudah ditetapkan guna memudahkan tim dalam melakukan pertolongan dan evakuasi ke tempat yang lebih aman,” ujarnya. (*)
Be First to Comment