Press "Enter" to skip to content

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Terungkap, Pelakunya Ternyata Pacar Korban

SEMARANG (Awal.id) – Misteri pembunuhan ibudan anak yang mayatnya ditemukan membusuk di bawah Jembatan Tol Semarang – Bawen Km 425, Minggu (13/3) lalu, akhirnya terungkap.

Ditreskrimum Polda Jateng berhasil membekuk pelaku setelah melakukan penyelidikan beberapa hari. Pelaku pembunuhan sadis itu ternyata orang dekat kedua korban. Pelaku merupakan pacar korban, Swetha KGS (33), warga Mlati, Sleman, Yogyakarta. Bahkan pelaku sempat melamar korban.

Seperti diketahui, mayat perempuan terbungkus sarung pertama di kali ditemukan warga setempat. Saat mencari rumput, saksi mencium bau bangkai dan mengundang tetangganya untuk memeriksa bungkusan yang mencurigakan tersebut.

Setelah mengindikasikan bau busuk itu merupakan mayat manusia, warga lalu menghubungi aparat kepolisian. Tim Labfor Polda Jateng langsung mendatang lokasi dan mendapati mayat seorang perempuan dalam kondisi yang sudah rusak.

Selang sehari kemudian, polisi kembali menemukan anak berusia 4 tahun yang sudah hilang jazatnya. Polisi menduga kerangka anak yang berinisial MFA ini terkait dengan penemuan mayat perempuan yang ditemukan di lokasi tersebut. Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan indikasi kuat bahwa kerangka anak itu merupakan anak mayat perempuan yang ditemukan di bawah Tol Banyumanik – Bawen.

Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro menjelaskan setelah dilakukan penyelidikan mengenai penemuan kedua mayat tersebut, Polda Jateng melalui Unit Resmob Jatanras mengumpulkan keterangan terhadap saksi-saksi dan berhasil menangkap seorang pelaku yang merupakan pacar korban.

“Pelaku yang ditangkap, yakni berinisial DCE (31) warga Dusun Sumber Girang RT001 RW002, Desa Sumber Girang, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Pelaku juga merupakan pacar korban dan sudah melamar korban,” ungkap Djuhandani saat memimpin konferensi pers di depan kantor Ditreskrimum Polda Jateng, Jumat (18/3).

Menurut keterangan pelaku, lanjut Djuhandani, pada awalnya korban menitipkan anak korban kepada pelaku. Karena anak korban nakal, lantas pelaku sering melakukan penyiksaan dan mengurung anak tersebut di dalam kamar.

“Anak korban sering dianiaya oleh pelaku. Mengetahui anak korban meninggal, pelaku lantas melucuti baju korban, dan membuangnya di jembatan tol tersebut. Memang saat ditemukan, kerangka anak tidak didapati pakaian yang dikenakan,” jelas Djuhandani.

Setelah beberapa minggu, sambungnya, korban bertemu pelaku di Banyumanik. Adapun tujuan korban bertemu karena ingin menanyakan keberadaan anaknya yang tidak ada kabarnya.

“Setelah bertemu, korban diajak pelaku di sebuah hotel di Semarang. Karena korban menanyakan keberadaan anaknya, pelaku akhirnya mencekik korban hingga meninggal kemudian dibungkus sarung dan dibuang ditempat yang sama saat membuang anak korban,” beber Djuhandani.

Selain itu, Djuhandai mengatakan, pelaku juga mengaku melakukan pembunuhan tersebut karena cemburu terhadap pacarnya.

“Pelaku cemburu, karena saat hendak ke hotel, Korban sempat melambaikan tangan kepada laki-laki lain. Ditambah korban membandingkan dengan pelaku, hal tersebut membuat sontak pelaku kalap menghabisi nyawa korban,” ujar Djuhandani.

Kombes Pol. Djuhandani juga mengucapkan rasa bela sungkawa terhadap keluarga korban atas meninggalnya Ibu dan Anak tersebut.

“Alhamdulillah, tidak berselang lama kami dapat menangkap pelaku yang tega menghabisi nyawa ibu dan anak tersebut. Kami juga sangat berbela sungkawa kepada keluarga korban atas kejadian ini,” tambah Djuhandani.

Hingga saat ini petugas masih melakukan penyidikan lebih lanjut terhadap pelaku yang tega menghabisi anak dan ibunya. Sementara pelaku disangkakan pasal 338 KUHP dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara. (*)

Mari berbagi...

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

[widget id="custom_html-2"]