SEMARANG (Nayantaka.id) – Dinas Pendidikan Kota Semarang mulai Senin ini (21/2) kembali memberlakukan sistem pembelajaran tatap muka (PTM). Namun, kegiatan PTM hanya dilakukan dengan kapasitas 50 persen siswa, mengingat ancaman Covid-19 varian baru, Omicron, masih tinggi.
Sebelum dibuka PTM kembali, dua pekan lalu sistem pembelajaran siswa SD, SMP dan SMA dilakukan secara daring atau online. Penerapan sistem daring dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Gunawan Saptogiri mengatakan PTM akan dimulai dengan jumlah siswa 50 persen dari kapasitas sekolah.
“Kita mulai lagi, namun tidak langsung 100 persen,” kata Gunawan Saptogiri, di Semarang, Minggu (20/2).
Menurut Gunawan, pada PTM kali ini menggunakan durasi pembelajaran selama enam jam. Kegiatan ini akan dilakukan mulai Senin hingga Jumat.
Untuk mengaktifan PTM ini, Gunawan menjelaskan tidak ada penolakan dari orang tua siswa. Kendari demikian, beberapa ada hal yang menjadi perhatian dalam pembelajaran luring ini.
“Jika nantinya ditemukan minimal lima siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam satu kelas, maka pembelajaran di sekolah yang bersangkutan akan dihentikan sementara,” paparnya.
Demi kenyaman belajar, dia meminta siswa yang tidak sehat atau sakit agar tidak memaksakan diri untuk mengikuti kegiatan PTM. (*)
Be First to Comment