Press "Enter" to skip to content

Corona Masuk Gedung Parlemen, 228 Anggota DPR RI dan Pegawai Terpapar

JAKARTA (Nayantaka.id) – Sebanyak 228 anggota DPR RI dan pegawai di lingkungan parlemen dilaporkan terpapar Corona (Covid-19). “Hari ini data-data yang masuk dari lab kami jadi 228 orang,” kata Sekjen DPR RI, Indra Iskandar, Sabtu (5/2).

Dari 228 orang tersebut, menurut Indra, ada 10 orang anggota DPR yang terdeteksi positif Corona. Bahkan sebagian di antaranya masih positif sampai saat ini. “Anggota yang terdeteksi melalui lab kami 10 orang,” tutur Indra.

“Itu 10 orang positif merupakan update dari minggu lalu, beberapa sudah negatif,” tambahnya.

Seperti diketahui, per Jumat (4/2) kemarin, ada 194 anggota Dewan hingga pegawai DPR yang terpapar Covid. Beberapa alat kelengkapan dewan (AKD) sudah melakukan lockdown. DPR kini membatasi rapat di AKD dengan kapasitas 30 persen.

Sebelumnya Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar mengungkap alasan munculnya klaster Corona di DPR saat ini. Dia menyebut klaster muncul setelah rapat digelar di kompleks MPR/DPR.

“Saya lupa (klaster rapat apa), yang paling dengar dari Ketua Komisi X (Syaiful Huda), rapat di Komisi X,” kata Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/2).

Ketum PKB itu menyebut jumlah orang yang terpapar Corona di komisi bidang pendidikan itu sejauh ini sebanyak tujuh orang. “Kalau nggak salah tujuh (terkonfirmasi positif),” katanya.

Menurut Cak Imin, banyaknya penularan Corona lantas membuat mekanisme rapat dievaluasi. Dia mengatakan anggota komisi yang hadir rapat secara fisik juga wajib menjalani tes swab antigen.

Tak hanya itu, imbas klaster Corona ini, DPR RI pun membatasi kunjungan kerja ke dapil. Cak Imin menyebut kunker dibatasi bukan dihentikan sepenuhnya.

Cak Imin menjelaskan, setiap rencana kunker akan disesuaikan dengan tingkat penularan di daerah. Artinya, jika penyebaran Corona di daerah tujuan sedang meningkat, kunker tidak bisa dilakukan.

“Kunker ke luar kota disesuaikan dengan tingkat penularan di berbagai tempat, sehingga juga dibatasi ruang lingkup kunker,” ujarnya. (din)

Mari berbagi...

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *