Press "Enter" to skip to content

Kasus Covid di Jateng Melonjak, Kapolda Siapkan Langkah Kontijensi

SEMARANG (Nayantaka.id) – Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menyoroti adanya lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah provinsi di Jawa turut berpengaruh di wilayah Jawa Tengah.

Diketahui, di Banyumas tepatnya di sekolah milik lembaga Al Irsyad ditemukan 25 orang yang dinyatakan positif terpapar Covid-19. Kemudian, di Tegal Kabupaten, di awal tahun 2022 juga ditemukan 5 orang dinyatakan positif pada 19 Januari lalu, selang sepuluh hari kemudian terjadi peningkatan yakni ada penambahan 11 orang yang dinyatakan positif.

Tak hanya itu, para pendatang dari Jabodetabek yang menempuh perjalanan ke Jateng, setelah dilakukan testing beberapa orang juga dinyatakan positif terpapar Covid-19.

Terkait hal tersebut, Irjen pol Ahmad Luthfi menegaskan Polda Jateng akan merapatkan barisan dan menyiapkan sejumlah Langkah, termasuk mempersiapkan langkah kontijensi.

“Saya tegaskan untuk segera mempersiapkan langkah kontinensi agar fenomena temuan Covid baru ini diwaspadai dan segera disikapi. Saya tidak ingin melonjaknya covid-19 di Jateng pada pada Juni 2021 lalu terulang kembali,” tandas Luthfi saat memimpin rapat virtual bersama PJU dan kapolres jajaran di Ruang Rapat Polda Jateng. Senin (31/01) pagi.

Luthfi memerintahkan agar PPKM Mikro diaktifkan kembali untuk mempermudah pencatatan data kasus positif dan mencegah penyebaran covid 19, itu juga merupakan langkah antisipasi.

Dia meminta tracking dan tracing ditingkatkan, terutama pada masyarakat pendatang yang masuk dan keluar Provinsi Jateng.

“Untuk Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk mengontrol, mencatat dan laporkan kasus positif di wilayahnya. Tandai rumah warga yang terkonfirmasi positif. Beri stiker isoman,” tandas Luthfi.

Perlu diketahui, sambung Luthfi, masyarakat tidak boleh dibiarkan sembuh sendiri saat terpapar virus tersebut. Namun harus ada bimbingan dan pengawasan serta dipastikan mendapatkan penanganan secara tepat.

“Beri perhatian khusus pada warga yang Terkonfirmasi positif, arahkan untuk dirawat ke isoter. Tracking dan tracing harus terus berjalan. Mumpung angkanya masih kecil, masih bisa dikendalikan,” ungkap Luthfi.

Luthfi mengimbau para kapolres untuk bersinergi dengan stakeholder terkait yang di wilayahnya terdapat kasus positif untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat sehingga lebih mudah dalam pengawasannya. Dalam penanganannya tentunya harus dilakukan secara humanis dan tidak mengganggu perekonomian masyarakat yang saat ini mulai tumbuh.

“Dalam melakukan penanganan masyarakat yang terpapar covid, yang harus dilakukan mengedepankan upaya preventif dan preemptif. Tidak boleh mengganggu perekonomian masyarakat yang saat ini sudah membaik,” ujar Luthfi.

Luthfi berpesan, apabila semua rencana ini berjalan baik, pastinya penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah dapat terkendali dan perekonomian masyarakat dapat terus tumbuh.

“Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi, itu yang menjadi perhatian kita dan stakeholder terkait pada saat ini,” tutup Luthfi. (angga)

Mari berbagi...

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *