SEMARANG (Nayantaka.id) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang membentuk 64 Kelurahan Siaga Bencana (KSB) untuk menghadapi bencana di Ibu Kota Jateng.
Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kota Semarang Bambang Haryanto mengatakan, pembentukan KSB ini bertujuan untuk memantau wilayah potensi bencana di Kota Semarang.
Bambang mengaku, selain membentuk KSB, warga juga diberikan pelatihan sesuai karakter bencana di masing-masing KSB.
“KSB di wilayah mana yang potensi bencana misal di Kelurahan Kemijen di sana banjir, nanti kita berikan pelatihan sesuai karakter bencana yang ada di wilayah. Kemudian wilayah potensi longsor seperti Gajahmungkur, kita berikan materi sesuai bencana yang di sana,” kata Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kota Semarang, Bambang Haryanto, Senin (6/12).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, KSB sebagai jembatan antara pihaknya dengan masyarakat dalam upaya tanggap bencana di Kota Semarang.
Bahkan, masyarakat bisa mendapatkan edukasi tentang penyelamatan bencana secara mandiri di masing-masing wilayahnya.
“Ada 64 KSB yang sudah dibentuk. Misalnya terkait banjir di Kemijen, Tanjung Emas, Tambakrejo, Trimulyo, Mangkang Wetan, Mangunharjo, Mangkang Kulon, Wonosari. Selain itu, bencana longsor sering terjadi di Jomblang, Candi, Gajahmungkur, Lempongsari, Bendan Duwur, Bendan Ngisor, Tinjomoyo, dan Sukorejo. Yang lain mudah-mudahan aman,” ujarnya.
Bambang Haryanto berharap, masyarakat bisa lebih siap siaga menghadapi bencana hingga mengindentifikasi wilyah-wilayah yang rawan bencana. Tak cuma itu, ia meminta masyarakat bisa saling koordinasi dengan pihak terkait seperti RT, RW, dan kelurahan.
“Jadi kita bisa maping wilayah bencana, mama yang rawan banget untuk kesiapsiagaan bencana. Anggotanya dari berbagai unsur di wilayah kelurahan seperti kepolisian, TNI, RT, RW, Linmas, dan lembaga yang sudah terbentuk dari organisasi, dan relawan bencana yang lainnya,” jelasnya. (*)
Be First to Comment