SEMARANG (Nayantaka.id) – Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman mendukung penuh program pelebaran Jalan Srwijaya yang digagas Wali Kota Semarang.
“Saya respon positif program Pemerintah Kota Semarang untuk melebarkan Jalan Sriwijaya. Sepanjang pembangunan infrastruktur untuk kepentingan masyarakat, DPRD tidak akan mempermasahkan,” kata Kadarlusman kepada Awal.id, di Semarang, Kamis (11/11).
Sekadar informasi, Pemkot Semarang telah memprogramkan dan mengangarkan pelebaran Jalan Sriwijaya Semarang. Kebijakan itu diambil lantaran volume kendaraan yang melintasi jalan tersebut sangat tinggi, terutama pada jam kerja kantor dan pulang kantor.
Pelebaran jalan itu akan dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang itu diharapkan bisa mengurai kepadatan lalu-lintas, karena jalan itu akan dibuat menjadi dua jalur.
Pilus, sapaan akrab Kadarluman, mengakui lalu-lintas Jalan Sriwijaya sangat padat, terutama pada pagi hari dan sore. Untuk itu, pelebaran jalan menuju kawasan Simpang Lima dan Tugu Muda sangat dibutuhkan untuk memecah kepadatan arus lalu-lintas.
“Yang penting peruntukkannya benar-benar ada mamfaatnya yang signifikan,” kata Pilus.
Di sisi lain, Pilus menilai pembangunan infrastruktur di kawasan itu ke depan bisa mendukung dan meningkatkan roda perekonomian masyarakat, serta membuka lapangan kerja baru di kawasan sekitar.
“Kalau tranformasi lancar, pasti bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Demikian pula dengan pelebaran Jalan Sriwijaya, DPRD berharap peningkatan infrakruktur jalan itu bisa mengangkat perekonomian dan citra Kota Semarang,” ujarnya.
Pilus berharap pengerjaan pelebaran Jalan Sriwijaya bisa selesai di tahun ini. “Kalau ini bisa cepet selesai kan ok banget ya, pasti tingkat kemancetan di Jalan Sriwijaya akan berkurang. Targetnya, sih selesai tahun ini, ya mudah-mudahan segera diselesaikan,” tukasnya.
Politikus asal PDI Perjuangan ini menjelaskan, pembangunan Jalan Sriwijaya semestinya sudah bisa selesai pada pertengahan bulan Oktober. Namun, lanjutnya, akibat terkendala pengiriman material pada saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), target penyelesaian proyek menjadi molor.
“Pertengahan bulan lalu itu seharusnya sudah bisa selesai. Ketika saya cermati, ternyata ada kendala, yaitu pada pengiriman material. Kendalanya, pada PPKM itu. Banyak keterbatasan, sehingga pengerjaannya jadi agak sedikit molor. Target yang 600 meter lagi, yang sampai Taman Singosari akan selesai tahun 2021 ini,” tutupnya. (man)
Be First to Comment