JAKARTA (Nanyantaka) – Satgas Penanganan Covid-19 meminta semua pemerintah daerah (Pemda) untuk mencari tahu penyebab utama kasus kematian pasien yang ada di daerahnya.
Permintaan itu disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 melalui juru bicaranya, Wiku Adisasmito, di Jakarta, Jumat (3/9).
“Pemda jangan lengah menyikapi perkembangan maupun penanganan Covid-19 di Agustus 2021. Angka kematian per Agustus 2021 tercatat sebanyak 37.330 kasus. Untuk itu, pemda harus mencari tahu penyebab utama kasus kematian pasien yang ada di daerahnya,” kata Wiku Adisasmito.
Di sisi lain, menurtu Wiku, saat ini varian delta masih menjadi varian of concern (VOC) terbanyak berdasarkan hasil sequencing pada 5.790 dengan 2.323 sampel VOC yang terdiri varian Alfa 64 sampel, Beta 17 sampel dan delta 2.242 sampel.
“Kita harus berfokus pada penurunan angka kematian,” kata Wiku dikutip dari rilis KPCPEN, Jumat (3/9).
Wiku mengatakan tingginya angka kematian ini terjadi karena berbagai hal. “Bisa karena tingkat keterisian rumah sakit yang penuh, alat kesehatan yang dibutuhkan tidak tersedia di rumah sakit rujukan,” paparnya.
Selain itu, sambungnya, tidak ada tempat isolasi terpusat atau adanya isolasi terpusat yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Atau juga bisa dikarenakan penanganan tidak dilakukan sesegera mungkin karena tidak berjalannya fungsi posko atau satgas desa/kelurahan.
Dia mengajak pemda tidak hanya memahami satu data saja. Namun juga wajib mengaitkan satu data dengan lainnya, agar dapat diidentifikasi masalah yang sebenarnya.
“Pemda perlu menghubungkan data kematian dengan hal-hal yang berpotensi menjadi penyebab angka kematian yang masih tinggi. Seperti data keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) dan ketersediaan alat kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan,” tukasnya.
Selain itu, data kematian juga perlu dihubungkan dengan ketersediaan dan pemanfaatan tempat Isolasi terpusat dengan jumlah satgas posko dan pelaksanaan fungsi posko hingga tingkat RT RW.
Pemda juga harus mulai meninjau karakteristik kematian di daerahnya masing-masing, baik berdasarkan usia maupun berdasarkan tingkat gejalanya.
“Pada prinsipnya, seluruh kepala daerah wajib mencari tahu penyebab kematian utama di daerahnya dan menghubungkan dengan keadaan kapasitas daerah. Semua itu dilakukan untuk menemukan akar permasalahan di daerahnya dan melakukan perbaikan yang diperlukan,” tandasnya. (*)
Be First to Comment