Press "Enter" to skip to content
Pembongkaran gerbang Masjid Baiturrahman Semarang menggunakan alat berat. Masjid yang berada di kawasan Simpanglima tersebut direnovasi dengan anggaran Rp 84 miliar

KH Ahmad Darodji: Masjid Baiturrahman Semarang Sudah Jadi Ikon Jawa Tengah

SEMARANG (Nayantaka.id) – Groundbreaking renovasi dan penataan Masjid Baiturrahman Semarang, sudah dimulai sejak Kamis (2/9/2021) lalu. Anggaran Rp 84 miliar telah digelontorkan pemerintah untuk melakukan renovasi dan penataan di kawasan masjid itu.

Acara groundbreaking renovasi dan penataan masjid yang berada di kawasan Simpanglima Semarang tersebut dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ikut hadir dan mendampingi Gubernur Ganjar, antara lain Ketua MUI sekaligus Ketua Umum Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Masjid Raya Baiturrahman, KH Ahmad Darodji dan Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya, Didiet Arief Akhdiat.

Ketua MUI sekaligus Ketua Umum Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Masjid Raya Baiturrahman, KH Ahmad Darodji menuturkan bahwa Masjid Raya Baiturrahman itu sudah menjadi ikon Jawa Tengah yang dibangun tahun 1968 dan selesai tahun 1974.

Kemudian dalam perkembangannya, lanjut KH Ahmad Darodji, dikembangkan dengan membuka sarana pendidikan, les bahasa Inggris dan Arab. Selain itu ada kursus mubalig dan kajian tafsir.

“Dulunya masjid ini menjadi ikon Jawa Tengah. Selesai dibangun tahun 1974, dan hanya bangunan masjid. Kemudian kami kembangkan ada sarana pendidikan dan les bahasa, kursus mubalig dan kajian tafsir,” paparnya.

Menurutnya, renovasi yang dilakukan pemerintah merupakan langkah tepat karena masjid tersebut berada di kawasan strategis nasional.

“Masjid ini termasuk bangunan cagar budaya, sehingga nantinya akan dipercantik kawasannya. Ada taman dan kolam, menara diperindah, pagarnya juga dirubah dan lain sebagainya,” tambahnya.

Pihaknya berharap, ke depan Masjid Raya Baiturrahman terus berkembang dengan membuka layanan konsultasi keluarga sakinah, kesehatran masyarakat dan layanan lainnya.

“Harapannya juga banyak orang yang semakin nyaman dan aman dalam beribadah. Menciptakan filosofinya, orang yang berkunjung ke Simpanglima bisa langsung ke masjid hatinya makin sumeleh. Untuk kapasitas jamaah sekitar lebih 4.000 orang. Semoga ini menjadi kebanggan warga Jawa Tengah dan menjadi wisata religi,” tandasnya. (din)

Mari berbagi...

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *