SEMARANG (Nayantaka.id) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus meningkatkan kualitas perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH). Untuk meningkatkan kualitas rumah dan kualitas hidup sehat masyarakat, pada tahun 2020 Pemprov Jateng akan menambah dana bantuan keuangan pemerintah desa (Bankeupemdes) dari APBD.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah Arief Djatmiko mengatakan Bankeupemdes untuk perbaikan RTLH dari APBD provinsi direncanakan naik dari semula Rp12 juta rupiah per unit menjadi Rp17 juta rupiah per unit rumah.
“Penambahan Bankeupemdes untuk lebih meningkatkan kualitas rumah yang diperbaiki,” Arief Djatmiko di Semarang, Senin (6/9).
Arief mengatakan pasangan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen pada awal kepemimpinannya menargetkan sebanyak 1.582.024 rumah diperbaiki dan itu termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018, sedangkan pada 2020 tersisa 827.009 unit RTLH diselesaikan.
“Setiap tahun target perbaikan RTLH di Jateng adalah 100 ribu unit dan pada 2019 jumlah peningkatan kualitas RTLH tersebut melebihi target yakni lebih dari 102 ribu unit,” paparnya
Menurut dia, dari target RPJMD Provinsi Jateng tersebut, saat ini tinggal menyisakan 827.009 unit RTLH. “Walaupun setiap tahun kita intervensi untuk perbaikan RTLH, tapi saat ini jumlahnya masih sangat banyak yaitu 1.632.071 unit RTLH yang harus diperbaiki. Rinciannya 827.009 adalah data dari RPJMD dan 805.062 merupakan data baru dari ‘updating’ DTKS,” ujarnya.
Untuk mencapai target tersebut, kata di, pemerintah dari tingkat pusat hingga daerah terus melakukan sinergi. Di sisi lain, ada peran pihak lain, seperti
Menurut dia, target tersebut dicapai dengan sinergi Baznas, pemerintah desa untuk membantu realisasi target perbaikan RTLH dengan mengalokasikan program tanggung jawab sosial perusahaan dan alokasi dana desa. (*)
Be First to Comment