MAGELANG (Nayantaka.id) – Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran, Kamis (12/8) dini hari. Akibatnya, sebagian wilayah Kabupaten Magelang terjadi hujan abu.
Dari pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, guguran awan panas terjadi pada Kamis tadi sekitar pukul 01.53 WIB. Peristiwa ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 57 mm dan durasi 232 detik. Jarak luncur 3.000 meter ke arah barat daya.
“Hujan abu tipis terjadi di lima kecamatan, yakni Dukun, Srumbung, Salam, Muntilan, dan Mungkid,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang Edi Wasono, Kamis (12/8).
Menurut Edi, luncuran awan panas Merapi ini membuat sedikitnya tujuh desa atau kelurahan terdampak hujan abu. Ketujuh wilayah tersebut, yakni Kecamatan Dukun di Desa Krinjing, Kecamatan Srumbung di Desa Srumbung, dan Desa Pucanganom, Kecamatan Salam di Desa Gulon, Kecamatan Muntilan di Desa Gunungpring, dan Kecamatan Mungkid di Desa Sawitan
dan Kelurahan Mendut.
Kendati hujan abu membuat sebagai langit Magelang menjadi sedikit gelap, namun fenomena alam ini terpantau aman, sehingga warga sekitar masih bisa melakukan aktivitas mereka.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan jarak luncur awan panas guguran Gunung Merapi masih berada dalam rekomendasi daerah potensi bahaya yang sudah ditetapkan, yaitu sejauh tiga kilometer dari puncak di alur Kali Woro, dan lima kilometer dari puncak untuk alur Kali Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Tingkat aktivitas vulkanik Gunung Merapi saat ini masih tinggi. Erupsi ekslosif masih berpeluang terjadi dengan ancaman bahaya berupa lontaran material vulkanik dalam radius tiga kilometer dari puncak. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di daerah potensi bahaya yang telah ditetapkan. (*)
Be First to Comment