Press "Enter" to skip to content

Bangun Hidup Sehat di Era New Normal

SEMARANG (Nayantaka.id) – Dalam pandemi seperti ini, sistem imun menjadi kunci penting untuk dijaga dan ditingkatkan guna menghadapi ancaman terinfeksi virus Covid-19. Sistem imun sendiri merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah masuk dan menyebarnya agen infeksi penyebab penyakit.

Sistem imun dapat dipengaruhi oleh gaya hidup, sehingga menerapkan gaya hidup yang sehat saat ini  menjadi sangat penting. Namun bila melihat kondisi masyarakat sejak adanya masa pandemi ini, diketahui telah terjadi serangkaian pergeseran perilaku individu terkait dengan gaya hidupnya.

Ketidakteraturan pola tidur, pola makan, peningkatan stres, hingga kurangnya aktivitas fisik akibat sedentary lifestyle secara tidak sadar telah banyak dijalani oleh masyarakat. Jika seseorang menerapkan pola hidup tidak sehat, maka tubuh dapat menjadi rentan terhadap berbagai penyakit akibat menurunnya imunitas tubuh.

Untuk mengatasinya, maka harus dilakukan kontrol perilaku dan gaya hidup sehingga masyarakat dapat hidup di era new normal dengan sehat secara utuh.

Gaya hidup pertama yang bisa kita kontrol adalah pola makan. Pola makan yang buruk, baik berlebih maupun kurang dapat memengaruhi sistem imun seseorang. Pada dasarnya, setiap tahapan respons imun tubuh bergantung pada kehadiran banyak mikronutrien.

Beberapa nutrisi yang telah diidentifikasi memiliki peran penting untuk pertumbuhan dan fungsional sel imun adalah vitamin C (jeruk, lemon), vitamin D (lemak ikan, hati, telur), seng (kerang, ayam, ikan), selenium (sereal, padi-padian, jamur), zat besi (salmon, tahu, kismis), dan protein (daging, susu, tempe).

Sumber nutrisi tersebut dapat dikonsumsi untuk membantu menjaga sistem imun dan tetap berpedoman pada gizi seimbang, serta minum air sekitar 2 L.

Selain pola makan, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah aktivitas fisik. Diperlukan latihan fisik secara teratur selama isolasi sosial sebagai tindakan mempertahankan kesehatan.

Setidaknya, disarankan beraktivitas fisik dan berolahraga setidaknya 150-300 menit per minggu.

Dengan kondisi yang memaksa kita di rumah saja, tidak menjadi pengahalang bagi kita melakukan aktifitas fisik seperti olahraga outdoor. Kita bisa memanfaatkan alternatif lain seperti, eksplorasi ruang rumah dengan melakukan pengaturan ulang ruang, pembersihan, dan pemeliharaan. Selain itu, kita dapat melakukan senam dan juga meditasi mandiri untuk peregangan serta relaksasi tubuh dalam memerangi gaya hidup yang tidak banyak bergerak (sedentary) selama pandemi.

Gaya hidup lain yang tak kalah penting adalah tidur. Karena dengan tidur, seseorang dapat memulihkan stamina tubuh dan tubuh mendapatkan pembentukan sistem imun. Orang dengan waktu tidur yang kurang akan menjadi kurang fokus ketika melakukan aktivitas, merasa mudah lelah, serta memiliki mood yang buruk bahkan stress.

Anjuran durasi tidur menurut Kemenkes RI berdasarkan usia yang harus diterapkan adalah:

  1. Usia 0-1 bulan: 14-18 jam sehari
  2. Usia 2-18 bulan: 12-14 jam sehari
  3. Usia 2-6 tahun: 11-13 jam sehari
  4. Usia 7-12 tahun: 10 jam sehari
  5. Usia 13-18 tahun: 8-9 jam sehari
  6. Usia 19-40 tahun: 7-8 jam sehari
  7. Di atas 40 tahun: 7 jam sehari
  8. Di atas 60 tahun: 6 jam sehari

Semoga pentingnya kontrol gaya hidup tersebut dapat dimengerti oleh masyarakat sehingga dampak gangguan kesehatan akibat menurunnya kekebalan tubuh dapat ditekan dan tubuh pun dapat mempertahankan kondisi sehatnya.(Ipung)

Mari berbagi...

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *