Semarang (Nayantaka.id) – Professor Duck resmi kan pembukaan cabangnya ketiga di Kartika Grand Bistro Museum Mandala Bhakti Semarang pada Rabu, (14/4)
berdiri ditahun 2020 Professor Duck sebelumnya sudah memiliki dua cabang di Jalan Hayam Wuruk Semarang dengan konsep kaki lima dan di Wisata Dusun Semilir Bawen.
Menu yang disajikan 80 persen dari olahan daging bebek,20 persen lainya menu yang disajikan diantaranya dari olahan ayam.
Alasan pemilik Professor Duck Nurul Fitriyana mengaku dirinya lebih memilih olahan daging bebek daripada ayam karena kebanyakan masyarakat lebih menjumpai daging olahan ayam daripada daging hewan lain.
“Kenapa memilih bebek, karena menurut saya memilih yang minoritas, agar menjadikan orang mayoritas suka. Bebek kalau diolah masakan kekinian,masyarakat pun akan tertarik dan ingin mencobanya,” ujar Ana panggilan akrab Nurul Fitryana.

Roasted duck dengan balutan bahan rempah dan burger duck menjadi menu andalan dari Professor Duck, menu olahan daging tersebut biasanya dijumpai masyarakat di resto besar atau resto bintang lima dan tentunya dengan harga yang mahal. Namun Di Professor duck masyarakat bisa mencicipi menu menu hotel bintang lima tersebut dengan harga kaki lima.
Ana Megataka semua masakan olahan dari daging bebek di tempat usahanya sama sekali tidak berbau amis seperti tempat makan di kaki lima lainya.
“Bebek itu kan kalau orang ngomong amis, dan kalau tidak pinter ngolahnya dagingnya masih bau bebek. Tapi kalau di tempat kami, di Professor Duck ini, saya yakin pengunjung yang mampir bakal kaget dengan rasanya,” Jelas Ana.
Professor Duck di cabang ketiganya ini memberikan promo spesial Selama bulan April 2021 untuk para pelangganya, yaitu beli dua Crispy Duck mendapatkan satu duck burger.
Be First to Comment