Press "Enter" to skip to content

Mensyukuri Pandemi Ala Anak Semarang

SEMARANG (Nayantaka.id) – Terhitung sejak hari Kamis (04/03) komunitas kretaifSemarang yang terdiri atas berbagai elemen menggelar acaraMemintal Aksama di UTC Hotel, Jl.Kelud Raya, Semarang.  Menurut coordinator acara Anantyo Seto acara ini didukunglebih dari 30 elemen anak muda kreatif di kota Semarang. “Ya, dari mulai local brand, art perform hingga band indie terlibatdalam acara ini, saling berkolaborasi dan mengapresiasi karyasampai tanggal 10 nanti,” katanya. Setidaknya ada 21 brand asliSemarang menggelar pameran produk, kemudian terdapat 15 band indie yang tampil dan perform seni lukis dan mural yang tampil di even ini.

​Lebih lanjut Seto menyatakan bahwa acara memangsengaja digelar mengobati kerinduan temen temen kratif untukberkumpul dan sekaligus menjadi perenungan bersama bahwaapapun kondisinya, pandemi yang ada adalah anugerah dariTuhan yang harus disyukuri. “Maka namanya MemintalAksama, artinya menyatukan permohonan pengampunan padaTuhan, kolaborasi dan apresiasi karya inilah perwujudannya,” kata Seto.

Disinggung soal aturan berkumpul saat pandemi, Setomenyatakan bahwa event ini secara maksimal tetap mematahiprotocol kesehatan. Standart protocol kesehatan sesaui aturanpemerintah dijalankan oleh panitia secara maksimal. “Harus itumas, kita ndak berani tanpa itu,” tutup Seto

​Selain komunitas kreatif tampak pula dalam pantauanwartawan ada setidaknya 16 tenant kuliner yang meramaikanacara. Tenan kuliner tersebut berada di venue paling depan danpermanen tergabung dalam tenan Parto Karti, bagian dari UTC hotel. Tenant kuliner menyediakan berbagai menu hidangan dariringan hingga berat dengan menu yang variatif. Sepertinyapanitia even sengaja memanjakan pengunjung untuk dapatberbagai fasilitas sekaligus dalam satu acara. Mulai dari belanjafashion, aksesoris, menikmati karya seni, menonton band hinggaurusan makan tersedia. “Ya mas, paket komplit,” Ujar Seto.

​Adit, dari band berlabel Black Coffe Monoquemenyampaikan bahwa sangat mengapresiasi event ini. Bahwadengan menggelar even ini kita seolah diajak untuk bersamamenghadapi pandemi yang terjadi. “Sharing karya di era pandemi itu top banget,” katanya. Adit selanjutnya menyatakanbahwa event seperti inilah yang dibutuhkan untuk terusmembangun ekosistem kreatif di Semarang.

 

​Senada dengan Kempul, pemilik tenant Kopi bernamaDidik mengaku senang dengan event ini. Dengan pengunjungtinggi saat adanya even, otomatis membuat tenant Kopinyatambah laris. Didik sendiri mengaku takjud dengan adanyakomunitas kretif Semarang yang ternya habit hebat. “Sayamemang orang Semarang, tapi saya terus terang terkejut ternyatakarya anak muda Semarang ini sedemikian hebat,” katanya.

​Brand local yang memamerkan produk diantaranya Saparo, Teliti, Lipcrft, Pipi Merah, Ciss Studio, Dina Art, Magus, Ayahkana, Janardana, Hasta Terytori, Nowis, Adonai, sementaragrup band yang tampil adalah Black Coffe Monologue, Rubberhead, Harlandea, Tru Lavish, Udin Lar, Sinta Pratiwi, Soegi Bornean, Pyong Pyong, Ra, Sultan Kaisar, Rrrrfal and The Legilegi People, Estudienta, SelaGood,Bimasakti, 70 Lighters.

Mari berbagi...

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *